Natindonews.com. Natuna – Para kontraktor yang tergabung dalam Aliansi Penyedia Jasa Kontruksi Natuna kecewa, karena tidak hadirnya Bupati Natuna Cen Sui Lan dalam hearing di ruang Paripurna DPRD Natuna.
Setelah berapa kali gagal untuk berjumpa tatap muka dengan Cen Sui Lan sebagai kepala daerah, akhirnya para kontraktor ini menyurati DPRD Natuna agar dapat difasilitasi untuk hearing.
Hearing dipimpin oleh Ketua DPRD Natuna, Rusdi dihadiri hampir seluruh anggota DPRD Natuna, Sekda Natuna, beberapa OPD terkait serta para kontraktor yang menuntut jawaban pasti kapan mau dibayarkan uang proyek mereka.
Para kontraktor yang hampir 100 persen anak daerah Natuna ini, menuntut kejelasan tentang uang proyek yang telah mereka laksanakan pada tahun 2024 lalu.
Namun kembali mereka menelan kekecewaan, karena berharap Bupati Natuna Cen Sui Lan yang mereka anggap memiliki kebijakan untuk bisa menyelesaikan permasalahan hutang Pemda Natuna terhadap kontraktor dapat segera terselesaikan, dan mereka akhirnya ditemui oleh Sekda Natuna Boy Wijanarko dan beberapa kepala OPD terkait.
Ketua Aliansi Penyedia Jasa Kontruksi Natuna, Ade Wahyudi menyampaikan rasa kecewanya di ruang terhormat Paripurna DPRD Natuna, menanyakan alasan bupati tidak hadir karena sedang menjumpai tamu
“Siapa tamunya, sepenting apa tamunya, apakah kami tidak penting. Ini bupatinya ngilang-ngilang aja. Kami hanya memperjuangkan isi perut untuk makan, apa salahnya jumpai kami ” kata Ade menahan kesal.
Ade Wahyudi menilai, Bupati Natuna kurang menghargai undangan dari DPRD Natuna yang menjadi perwakilan dan penyambung lidah masyarakat. Dalam hearing dirinya sempat meminta Ketua DPRD Natuna menelfon langsung Bupati Natuna.
Dalam hearing tersebut, para kontraktor mendapatkan jawaban yang kurang memuaskan dari sekda Natuna dan OPD terkait, terkait kapan pastinya hutang Pemda Natuna bisa dibayarkan.
Pihak Pemda Natuna Natuna hanya menerangkan proses pembayaran hutang setelah dilakukan audit oleh BPK yang akan berakhir pada 5 Maret mendatang setelah sebelumnya diperiksa oleh Inspektorat kabupaten Natuna.
“Sebagai masyarakat Natuna, saya merasa kecewa atas tidak hadirnya bupati,” tutup Ade Wahyudi. (Har)